Selasa, 31 Mei 2011

Maaf, Selamat Tinggal

Waktu berganti hari, hari berganti bulan. Aku masih tidak bisa melupakan kenangan kita yang dulu. Hari itu dimana aku berkenalan denganmu, aku merasa kamu hanyalah teman yang biasa saja. Sampai pada suatu hari kamu mengirimi aku pesan teks.

“ Gw punya someone special! ” kata Richard.

Aku terkejut dan ingin mengetahui, lalu aku membalas pesan teksnya “ Siapa? ” tanya aku.

Lalu terdengar suara kring-kring di telepon genggamku, menandakan jika ada pesan teks yang masuk. Lalu aku membukanya dan tertulis “ Ada deh,mau tau aja. Yang pasti dia lagi smsan sama gw ” jawab Richard.

Aku merasa bingung dan bertanya-tanya di dalam hatiku,siapakah orang yang disukai temanku itu. Lalu aku membalas lagi pesan teksnya “ Pelit yahh lu! Ga kasi tau, gw ingetin sih! ”

Lalu Richard menjawab “ Gw ga mau kasih tau, gw mau dia sadar sendiri. ”

Aku semakin merasa bingung, apakah aku yang disukainya? Tapi tidak mungkin karena dia sudah mempunyai orang yang dia sukai. Lalu aku menjawab “ hah? Emang bisa? Gimana caranya? Aneh2 aja lu wkwk ”

“ Bisa dongg hehe. Gw mau tidur dulu. Good night, sweet dream. GBU! ” balas Richard.

Aku merasa jika dia mempunyai pacar, mungkin hidupnya akan lebih baik. Karena dia berasal dari keluarga broken home, ayah dan ibunya sudah bercerai saat Richard masih duduk di bangku SD. Ibunya sebagai single parent selalu bekerja keras untuk menghidupi Richard dan anak-anaknya yang lain. Dia kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.

Beberapa hari kemudian, aku mengetahui bahwa yang Richard sukai adalah aku. Tapi dia belum juga menjadikanku pacarnya. Sebenarnya, aku juga suka dengan dia. Tapi aku malu untuk mengungkapkan itu.

Lama-kelamaan aku jenuh dan aku lama membalas pesan teks Richard. Aku tidak tahu mengapa aku bisa seperti ini. Setiap kali jika ada orang yang menyukaiku pasti sifatku berbalik dari semula.

Dulu Richard pernah mengatakan jikalau ada orang yang menjadi pacarnya, maka dia akan menghormati dan membahagiakannya. Pada saat liburan aku masih mengiriminya pesan teks.

Tapi aku tidak mengerti pada perasaanku ini. Muncul perasaan ingin kembali dan pergi. Aku tahu aku ini egois, aku tidak memikirkan perasaan orang lain. Seenaknya aku pergi dan kembali.

Suatu hari Richard mengirimi aku pesan teks “ Heyy, lagi sibuk ya? ”

Lalu aku membalas pesan teks Richard dengan icon emotions sedih [ L ] .

Betapa terkejutnya aku saat melihat balasan dari Richard “ Kenapa? Lagi ada masalah? Ayo cerita aja, gw siap jadi pendengar setia dan ngesupport lu . ”

Aku sudah jahat, sudah tidak memperdulikannya lagi. Tapi dia masih tetap baik padaku, masih tetap memperdulikanku. Saat ini perasaanku goyah diantara pergi dan ingin kembali.

Setelah beberapa minggu kemudian, aku memutuskan untuk meninggalkannya, aku yang jahat dan egois tidak pantas menjadi miliknya. Walalupun aku telah sadar bahwa aku telah menyukainya.

Selamat tinggal Richard, aku berharap kau bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik daripada aku. Aku minta maaf karena aku telah membohongi dan mempermainkan perasaanmu.

Aku akan selalu mengenangmu di dalam hatiku,karena kau pernah datang menghiasi setiap sudut didalam hatiku dengan cintamu yang pernah ku sia – siakan. Kini dalam setiap hari-hari sepiku, dalam kesendirianku, aku hanya bisa berharap, aku bisa mendapatkan orang sepertimu lagi dan aku tidak akan pernah mau melepaskannya kembali.